Jumat, 12 Agustus 2016

Ke Rajeg Bersama Keluarga




Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan segala potensi untuk mengemban amanah di kehidupan dunia. Potensi keunggulan yang melalui proses kehidupan bersama manusia lainnya sebagai warganegara yaitu akal berupa kecerdasan dan hati nurani berupa kasih sayang. Kecerdasan sebagai pilar keinginan manusia sebagai warganegara untuk berpikir mengenai kehidupan untuk menjadi lebih baik, kasih sayang sebagai pilar manusia sebagai warganegara untuk menghargai dan menghormati sesama. Kecerdasan dan kasih sayang menjadi amanah sesuai penciptaan diri kita oleh Allah SWT untuk menentukan mengenai menghadirkan kebermanfaatan hidup sebagai warganegara atas keridhoan Allah SWT.

Menjaga silaturahmi ke rumah orang tua menjadi cara sederhana bentuk bakti sebagai anak walau telah berkeluarga. Berkomunikasi  bersama orang tua dan diberitahu jika adik-adik ingin membayar cicilan rumah KPR di daerah Kecamatan Rejag, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Keingintahuan untuk melihat rumah KPR juga membuat istri saya ingin ikut melihat kemudian kami dan keluarga memutuskan untuk bersama-sama datang melihat rumah KPR di Kecamatan Rejag, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Sampai di rumah orang tua, kami mempersiapkan diri untuk bersama-sama berangkat, saya dengan istri dan anak-anak Tsaqif dan Rafif, ke dua orang tua saya serta adik ke dua saya, adik pertama saya tidak ikut serta  karena kondisi kesehatan yang kurang fit. Sekitar Pukul 08.00 kami berangkat dan melintasi wilayah dan berhenti sejenak di jembatan pemberhentian Halte Taman Kota untuk menunggu adik saya dan membeli air. Keramaian masyarakat terlihat dari teman lama, teman dari bapak saya, dan masyarakat yang sekedar duduk, masyarakat yang berjalan kaki, penumpang ojek, tukang koran, dan pengatur timer mobil angkot. Bapak saya dan saya bersilaturahmi sejenak dengan teman lama sebelum berangkat ke kecamatan Rajeg yang berprofesi sebagai tukang ojek.

Melalui jalan raya Daan Mogot kami menuju Kecamatan Rajeg, Cengkareng, Terminal Daan Mogot, Area Puspem, dan berputar mencari rute untuk langsung menuju jalan Rajeg. Sampai di jalan Rajeg Raya kami melihat iring-iringan masyarakat yang bergerak menggunakan symbol-simbol budaya masyarakat setempat seperti Suku Betawi. Keramah-tamahan sebagai rakyat yang berdasarkan Pancasila terlihat melalui suara, dan gerakan yang menandakan persatuan berbangsa dan bernegara Indonesia.

Harapan rakyat adalah bersatu dalam gerak kebersamaan demi meningkatkan kemampuan diri sendiri dan keluarga untuk membangun wilayah yang berbasis Pembangunan Daerah secara sistematis, terstruktur, berkelanjutan, terintegrasi, berkeadilan, dan berkesinambungan demi menunjang pembangunan Nasional yang menjadi tujuan bersama kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dengan berdasarkan Pancasila.

Sampai di kantor pemasaran kami disambut petugas administrasi. Telah ada costumer yang lain yang terlihat biasa saja tengah mengobrol dengan petugas administrasi lainnya. Orang tua saya beserta istri dan adik mengobrol, anak-anak bermain dan bercanda. Keinginan dari masa lalu dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab di keluarga teringat untuk memiliki KPR, tetapi bersyukur di saat ini menjadi harapan untuk anak-anak di masa depan. Pengambilan bonus sanyo untuk KPR sudah diselesaikan kemudian kami berpamitan untuk meninggalkan tempat kemudian makan siang dan melaksanakan Sholat Dzuhur.



Kami beserta keluarga bersyukur atas karunia yang Allah SWT berikan atas nikmat makanan, minuman dan kebahagiaan saat kami berkumpul, bercengkrama, dan mengobrol bersama keluarga. Selesai makan siang masing-masing dari kami melaksanakan Sholat Dzuhur untuk kemudian melihat rumah KPR yang sedang proses pencicilan oleh adik-adik saya.

Untuk melihat rumah KPR saya dan keluarga harus mengendarai kendaraan bermotor sekitar 15 menit dari tempat kami makan siang. Setibanya ditempat saya berpikir dalam kondisi pening untuk menemui penjaga perumahan bersama keluarga, dengan keterbukaan diri memperkenalkan diri saya dan istri oleh ke dua orang tua dan adik. Penjaga perumahan KPR mempersilakan kami untuk melihat rumah dan ketika sampai saya melihat teman masa kecil dan beberapa tetangga yang juga menjadi costumer KPR dalam kondisi pening saya dan keluarga mengobrol biasa.

Kemudian saya dan keluarga melihat rumah KPR yang dicicil oleh adik-adik saya, dan memasuki area perumahan saya melihat warga dan anak-anak penduduk setempat yang tengah bermain, sekedar melintas sampai pedagang, berpikir mengenai kebermanfaatan hidup yang dapat diberikan oleh adik-adik saya jika sudah menjadi warga disana, mengingat jarak yang cukup jauh dengan tempat kerja dan kondisi wilayah yang masih termasuk pedesaan.



KPR sederhana di wilayah Kecamatan Rajeg yang masih termasuk wilayah pedesaan menghadirkan kebanggaan untuk bangga Indonesia dengan harapan kebanggaan menjadi ketauladanan untuk kita semua. Memiliki halaman yang cukup luas, dengan 2 Kamar tidur, 1 Ruang tamu, 1 Ruang WC dan area dapur yang menjadi tanggungjawab pemilik KPR. Kami berkeliling perumahan dan melihat rumah KPR yang sedang direnovasi akhir, didampingi menjaga keamanan lingkungan perumahan, kami berbincang ditempat jaga sedangkan saya bersama istri dan anak-anak berada posisi terpisah melihat pemandangan desa dengan hamparan sawah yang luas dan kambing yang sedang mencari makan.

Setelah makan chiki sejenak saya dan keluarga kemudian izin pamit untuk menuju ke Kota Tangerang dan DKI Jakarta, menyusuri jalan saya berpikir mengenai penduduk setempat mengenai iring-iringan acara penduduk, warga yang ramah-ramah seolah menyampaikan pesan harapan untuk bersama membangun bangsa dan negara Indonesia terutama untuk wilayah mereka di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, ramai terkoordinasi dan berkoordinasi menjadi isi pemikiran yang tertuang dalam langkah nyata kebanggaan terlahir di Indonesia.
               
Takdir kami adalah juga takdir kita terlahir di Indonesia dengan meyakini kebenaran ajaran Tuhan Yang Maha Esa untuk saya dan keluarga keyakinan kepada Allah SWT. Kami bersyukur atas karunia yang Allah SWT karuniakan untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara Indonesia dengan berdasarkan Pancasila demi generasi penerus bangsa dan negara Indonesia.


Semoga Allah SWT meridhoi setiap aktivitas kebermanfaatan hidup untuk berbuat yang terbaik atas penciptaan diri kita sesuai kemampuan diri kita.