Al-Kisah di lingkungan
kelurahan Jurang Mangu Timur saya sebagai pemuda biasa namun sudah berkeluarga
dengan dikaruniakan 2 anak, menyebutkan diri sebagai pemuda karena semangat
pengabdian untuk berniat, berpikir dan berbuat nyata untuk masyarakat di
lingkungan.
Hadir menempati rumah tinggal bersama keluarga 4 tahun yang lalu, awal datang mencoba memperhatikan
kondisi lingkungan dari Ibu-Ibu yang bersedia hadir saat awal pembelian rumah,
bapak tetangga yang mengajak mengobrol sambil membeli mie ayam dan bapak-bapak
di musholla, pemuda-pemudi serta anak-anak.
“Kepada para mahasiswa
yang merindukan kejayaan, kepada rakyat yang kebingungan di persimpangan jalan”
adalah lagu perjuangan idealisme pemuda untuk mewujudkan harapan dan mimpi
membangun bangsa dan negara Indonesia. “Maaf, proposal ente sudah masuk ke
Kemenpora, masih di goreng (dipelajari untuk disetujui)” adalah kalimat yang
saya ingat saat mencari dana untuk kegiatan Karang Taruna, “Kompornya untuk saya
saja ya Pak, untuk kenang-kenangan” adalah penggalan kisah kalimat dari
penanggungjawab posko penanggulangan banjir. Rangkaian penggalan kisah di atas
adalah gambaran perjuangan Pemuda sebagai simbol perubahan untuk berjanji
bersatu berbuat nyata untuk diri sendiri dan keluarga di mulai dari lingkungan dengan mengabdi untuk masyarakat
bangsa dan negara Indonesia, demi meneruskan estafet perjalanan bangsa dan
negara Indonesia.
Sebagai mantan aktivis
pemuda melalui organisasi ekstrakampus, karang taruna, dan partai politik saya
berusaha menerapkan idealisme perjuangan mengenai pengabdiaan untuk masyarakat
di lingkungan, bersatu dengan menyatukan seluruh komponen pemuda-pemudi adalah
idealisme kebermanfaatan hidup yang terwujud melalui media sosial facebook.
Memperhatikan kondisi
pemuda di lingkungan dari duduk-duduk minum kopi santai dipinggir kuburan,
begadang sampai sekitar pukul 02.00 hampir setiap malam, duduk-duduk menatap
hamparan tempat pembuangan sampah, duduk-duduk santai di warteg, duduk-duduk
santai di teras rumah, dengan idealisme pemuda dalam diri saya, saya berpikir
untuk mengarahkan pemuda di lingkungan dengan mendirikan organisasi Karang
Taruna, pembuatan administrasi organisasi seperti proposal, formulir, draf program
kerja, notulensi rapat, undangan ke Rt dan undangan untuk pemuda, kegiatan
seperti kerja bakti sudah terancang di program kerja dengan harapan dapat
menunjang kemajuan lingkungan.
Mengawali dengan hadir ke
Rt untuk memohon izin untuk mendirikan Karang Taruna dan izin mengadakan rapat,
setelah mendapat izin saya mengundang pemuda di lingkungan Rt. 001 Rw. 05 Kel. Jurang Mangu Timur untuk hadir rapat pendirian Karang Taruna, namun
karena gerimis tidak ada yang bisa hadir, berselang dua minggu kembali
mengadakan rapat namun tidak juga ada yang bisa hadir karena alasan berhalangan
hadir, karena dua kali mengundang rapat tidak ada yang hadir saya memutuskan
untuk tidak mendirikan Karang Taruna di lingkungan Rt. 001 Rw. 05 Kel. Jurang
Mangu Timur. Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Tidak dapat mengajak
pemuda-pemudi untuk mendirikan Karang Taruna, dengan tetap didasari idealisme atas
penciptaan diri saya, yang ingin mengabdikan diri untuk bangsa dan negara atas
penciptaan diri saya demi kebermanfaatan hidup sebagai warganegara di lingkungan,
saya berusaha mendirikan Yayasan Aku Cinta Indonesia dengan melalui permohonan
izin ke Rt dalam bentuk kegiatan pembuatan buletin, rumah baca, ruang TIK,
taman bermain dan bimbingan belajar. Pembuatan buletin berisi mengenai
parenting yang saya bagikan ke rumah-rumah dan ke masjid, Rumah baca
menyediakan buku-buku bacaan untuk anak-anak dan dewasa, ruang TIK menyediakan rental
program Microsoft Office untuk anak-anak dan remaja belajar Microsoft Word dan
Excel untuk mereka menyiapkan diri demi masa depan dan sarana internet untuk
searching data, dan bermain media sosial, serta taman bermain yang menjadikan
mainan anak-anak saya untuk dipinjamkan sementara untuk bermain anak-anak mencoba
mainan baru di sekitar lingkungan rumah, sementara anak yang pertama berada di
rumah bapak dan ibu mertua dan mengadakan kegiatan bimbingan belajar untuk anak-anak
yang memiliki kemauan atas seizin orang tua atau karena kemauan inisiatif
sendiri untuk meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal. Kegiatan melalui
Yayasan Aku Cinta Indonesia terlaksana dengan baik walau hanya berlangsung
sekitar 6 bulan.
Menyusuri jalan menuju
masjid saat sholat Magrib, terkadang saya menengak-nengok untuk sekedar
mengetahui kondisi lingkungan yang sebatas saya mengetahui ada banyak pemuda-pemudi
yang berada di rumah namun tidak bersedia mengaktualisasikan diri melalui
organisasi pemuda di lingkungan mungkin karena butuh penggerak.
Namun di saat perayaan acara
17 Agustus 2015, saya sebagai pemuda merasa senang dan bangga karena banyak
pemuda-pemudi di sekitar lingkungan yang ternyata bersedia mengabdikan diri,
seluruh rangkaian acara dalam rangka memeriahkan HUT RI Ke-70 dapat terlaksana
dengan baik dari sepeda hias, lomba-lomba seperti taruh bendera sampai panggung
hiburan. Kerjasama panitia pemuda-pemudi di HUT RI Ke-70 terlihat menumbuhkan
optimisme akan solidaritas kebersamaan untuk bersama-sama memajukan lingkungan
demi anak-anak di lingkungan sebagai generasi penerus bangsa dan negara
Indonesia.
Kemudian saya berpikir
mengenai Pancasila sebagai landasan, sumber segala sumber hukum, dan falsafah
bangsa dan negara yang mampu menyatukan seluruh pemuda-pemudi di Indonesia, sebagai
jati diri bangsa dan negara Indonesia, sebagai ideologi yang mampu menjembatani
untuk membentuk tatanan dunia baru, menjadi kebanggaan untuk bukan hanya
pemuda-pemudi namun menjadi kebanggaan seluruh komponen rakyat bangsa dan
negara Indonesia.
Bersatu bekerjasama untuk
Pembangunan Nasional berbasis Pembangunan Daerah di mulai dari lingkungan
menjadi point penting sebagai pemuda-pemudi ditiap-tiap wilayah dengan
memetakan kekuatan wilayah masing-masing dengan kesejahteraan untuk sehat dan
berbahagia membina keluarga demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Kini saya sedang berusaha
mendirikan Yayasan Pendidikan Generasi Indonesia dengan visi menjadi yayasan pendidikan yang berperan aktif memfasilitasi
peserta didik untuk belajar sesuai jenjang pendidikan masing-masing demi
pencapaian tujuan pembangunan nasional melalui bidang pendidikan untuk
tercapainya cita-cita generasi Pancasila sebagai penerus bangsa dan negara
Indonesia, dan misi 1.Menyelenggarakan
sistem pendidikan sesuai Pancasila dan UUD 1945, 2. Membina generasi yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 3. Melahirkan dan membentuk generasi
berjiwa nasionalis sejati, 4. Mengembangkan generasi dengan karakter adil dan
beradab, 5. Mendorong terwujudnya generasi yang modern di era millenium sesuai
visi yayasan, 6. Membentuk dan menjaga generasi dengan semangat persatuan dan
kesatuan, 7. Melahirkan dan membentuk generasi yang mengedepankan musyawarah
untuk mufakat, 8. Menjaga kesinambungan pembentukan karakter generasi bangsa
dan negara Indonesia untuk anak-anak sebagai
generasi penerus bangsa dan negara Indonesia. Sampai pada tahap ini saya masih
dalam proses melengkapi kepengurusan Yayasan Pendidikan Generasi Indonesia
berharap semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap aktivitas kebermanfaatan
hidup saya.
Tetap
bersemangat dengan bersyukur berbuat baik dan benar untuk senantiasa memperbaiki diri untuk
memberi kebermanfaatan, komitmen atas jalan kebenaran Tuhan Yang Maha Esa Allah
SWT untuk membangun bangsa dan negara, dan santai untuk cita-cita demi diri
kita bersama keluarga untuk anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dan
negara Indonesia.
Young man our Future in
your hand, from your heart from we are mind for Indonesia generation. Come
commitment for belief always with God Allah SWT.