Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan segala potensi
untuk mengemban amanah di kehidupan dunia. Potensi keunggulan yang melalui
proses kehidupan bersama manusia lainnya sebagai warganegara yaitu akal berupa
kecerdasan dan hati nurani berupa kasih sayang. Kecerdasan sebagai pilar
keinginan manusia sebagai warganegara untuk berpikir mengenai kehidupan untuk
menjadi lebih baik, kasih sayang sebagai pilar manusia sebagai warganegara
untuk menghargai dan menghormati sesama. Kecerdasan dan kasih sayang menjadi
amanah sesuai penciptaan diri kita oleh Allah SWT untuk menentukan mengenai
menghadirkan kebermanfaatan hidup sebagai warganegara atas keridhoan Allah SWT.
Menjaga silaturahmi ke rumah orang tua menjadi cara
sederhana bentuk bakti sebagai anak walau telah berkeluarga. Berkomunikasi bersama orang tua dan diberitahu jika adik-adik ingin membayar cicilan rumah KPR di daerah Kecamatan Rejag, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten. Keingintahuan untuk melihat rumah KPR juga membuat
istri saya ingin ikut melihat kemudian kami dan keluarga memutuskan untuk
bersama-sama datang melihat rumah KPR di Kecamatan Rejag, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten.
Sampai di rumah orang tua, kami mempersiapkan diri untuk
bersama-sama berangkat, saya dengan istri dan anak-anak Tsaqif dan Rafif, ke
dua orang tua saya serta adik ke dua saya, adik pertama saya tidak
ikut serta karena kondisi kesehatan yang kurang fit. Sekitar
Pukul 08.00 kami berangkat dan melintasi wilayah dan berhenti sejenak di
jembatan pemberhentian Halte Taman Kota untuk menunggu adik saya dan membeli
air. Keramaian masyarakat terlihat dari teman lama, teman dari bapak saya, dan masyarakat
yang sekedar duduk, masyarakat yang berjalan kaki, penumpang ojek, tukang koran,
dan pengatur timer mobil angkot. Bapak saya dan saya bersilaturahmi sejenak
dengan teman lama sebelum berangkat ke kecamatan Rajeg yang berprofesi sebagai
tukang ojek.

Harapan rakyat adalah bersatu dalam gerak kebersamaan demi
meningkatkan kemampuan diri sendiri dan keluarga untuk membangun wilayah yang berbasis
Pembangunan Daerah secara sistematis, terstruktur, berkelanjutan, terintegrasi,
berkeadilan, dan berkesinambungan demi menunjang pembangunan Nasional yang
menjadi tujuan bersama kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dengan
berdasarkan Pancasila.
Sampai di kantor pemasaran kami disambut petugas
administrasi. Telah ada costumer yang lain yang terlihat biasa saja tengah
mengobrol dengan petugas administrasi lainnya. Orang tua saya beserta istri dan
adik mengobrol, anak-anak bermain dan bercanda. Keinginan dari masa lalu dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawab di keluarga teringat untuk memiliki KPR,
tetapi bersyukur di saat ini menjadi harapan untuk anak-anak di masa depan. Pengambilan
bonus sanyo untuk KPR sudah diselesaikan kemudian kami berpamitan untuk meninggalkan
tempat kemudian makan siang dan melaksanakan Sholat Dzuhur.
Kami beserta keluarga bersyukur atas karunia yang Allah SWT
berikan atas nikmat makanan, minuman dan kebahagiaan saat kami berkumpul, bercengkrama,
dan mengobrol bersama keluarga. Selesai makan siang masing-masing dari kami
melaksanakan Sholat Dzuhur untuk kemudian melihat rumah KPR yang sedang proses
pencicilan oleh adik-adik saya.
Untuk melihat rumah KPR saya dan keluarga harus mengendarai
kendaraan bermotor sekitar 15 menit dari tempat kami makan siang. Setibanya
ditempat saya berpikir dalam kondisi pening untuk menemui penjaga perumahan
bersama keluarga, dengan keterbukaan diri memperkenalkan diri saya dan istri
oleh ke dua orang tua dan adik. Penjaga perumahan KPR mempersilakan kami untuk
melihat rumah dan ketika sampai saya melihat teman masa kecil dan beberapa
tetangga yang juga menjadi costumer KPR dalam kondisi pening saya dan keluarga
mengobrol biasa.
Kemudian saya dan keluarga melihat rumah KPR yang dicicil
oleh adik-adik saya, dan memasuki area perumahan saya melihat warga dan anak-anak
penduduk setempat yang tengah bermain, sekedar melintas sampai pedagang,
berpikir mengenai kebermanfaatan hidup yang dapat diberikan oleh adik-adik saya
jika sudah menjadi warga disana, mengingat jarak yang cukup jauh dengan tempat
kerja dan kondisi wilayah yang masih termasuk pedesaan.
KPR sederhana di wilayah
Kecamatan Rajeg yang masih termasuk wilayah pedesaan menghadirkan kebanggaan
untuk bangga Indonesia dengan harapan kebanggaan menjadi ketauladanan untuk
kita semua. Memiliki halaman yang cukup luas, dengan 2 Kamar tidur, 1 Ruang
tamu, 1 Ruang WC dan area dapur yang menjadi tanggungjawab pemilik KPR. Kami
berkeliling perumahan dan melihat rumah KPR yang sedang direnovasi akhir,
didampingi menjaga keamanan lingkungan perumahan, kami berbincang ditempat jaga
sedangkan saya bersama istri dan anak-anak berada posisi terpisah melihat
pemandangan desa dengan hamparan sawah yang luas dan kambing yang sedang
mencari makan.
Setelah makan chiki sejenak saya
dan keluarga kemudian izin pamit untuk menuju ke Kota Tangerang dan DKI
Jakarta, menyusuri jalan saya berpikir mengenai penduduk setempat mengenai
iring-iringan acara penduduk, warga yang ramah-ramah seolah menyampaikan pesan
harapan untuk bersama membangun bangsa dan negara Indonesia terutama untuk wilayah
mereka di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, ramai
terkoordinasi dan berkoordinasi menjadi isi pemikiran yang tertuang dalam
langkah nyata kebanggaan terlahir di Indonesia.
Takdir kami adalah juga takdir
kita terlahir di Indonesia dengan meyakini kebenaran ajaran Tuhan Yang Maha Esa
untuk saya dan keluarga keyakinan kepada Allah SWT. Kami bersyukur atas karunia
yang Allah SWT karuniakan untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara
Indonesia dengan berdasarkan Pancasila demi generasi penerus bangsa dan negara
Indonesia.
Semoga Allah SWT meridhoi setiap aktivitas kebermanfaatan hidup untuk berbuat yang terbaik atas penciptaan diri kita sesuai kemampuan diri kita.