Pilkada DKI Jakarta dan gambaran masa depan bangsa dan negara, diantara investasi yang buruk dan mimpi buruk. Alhamdulillah gambaran hanya mimpi buruk tapi entah 100 tahun s.d 500 tahun mendatang saat jumlah penduduk semakin banyak. Mari mereview masa lalu, belajar di saat ini demi menata masa depan bangsa dan negara untuk 1000 tahun lamanya dengan berdasarkan Pancasila.
Lupakan pilkada DKI Jakarta
dengan segala hiruk pikuk yang meriuh renyahkan pikiran dan menggetarkan hati
nurani, mari bertanggungjawab atas pilihan kita, inilah dakwah sesungguhnya,
menyampaikan dan mengawal kebenaran atas pilihan sikap kita terhadap sosok pemimpin
ideal demi kemaslahatan rakyat.
Menghargai sosok yang telah berusaha yang terbaik demi kemaslahatan rakyat adalah dakwah yang sesungguhnya. Bukankah kita harus berbuat baik kepada siapapun terlebih kepada orang yang sudah berbuat baik dan terus berusaha yang terbaik demi menjalankan amanah atas nama rakyat, bangsa dan negara.
Jangan hanya nila setitik, kita lupakan susu sebelanga
Jaya Negeri Ku Indonesia