Kamis, 20 Desember 2012

Ibu dan Peradaban Sebuah Bangsa




Alkisah disebuah stasiun diwilayah kota Jakarta terlihat seorang ibu dan anaknya tengah mengais-ngais sampah mencari dan memilih sampah yang dapat dimanfaatkan dan dijual kembali. Terik matahari yang menyengat tidak menjadi penghalang  ibu dan anaknya untuk terus mengais mencari rizki. Sesekali terlihat sang ibu meminta anaknya untuk ikut serta mencari sampah yang dapat dimanfaatkan untuk dijual kembali, seakan sang ibu ingin mengajarkan tentang arti perjuangan dalam kehidupan.
Ditengah kesibukan sang Ibu mencari rizki, sang ibu tidak pernah lupa untuk mendidik, memberikan perhatian dan kasih sayang, mengajarkan tentang pentingnya makna sebuah perjuangan untuk dapat bertahan hidup dan sampai pada akhirnya sang anak tumbuh dewasa berhasil meraih predikat S-1.  Sang anak tumbuh menjadi pribadi yang baik, pribadi yang peduli terhadap sesama,  pribadi yang menjadikan ikhlas dan jujur sebagai pijakan dalam beraktivitas, pribadi yang membanggakan kedua orang tua, pribadi yang cinta dengan bangsanya.
Melihat sang anak tumbuh dewasa berhasil meraih gelar sarjana sang Ibu tersenyum bahagia tersirat rasa bangga dalam hatinya.
***
Kisah diatas memberikan gambaran kepada kita semua akan peran penting seorang ibu dalam sebuah negara.  Ibu bukan hanya sekedar memasak, mencuci pakaian, menyetrika, melayani suami namun lebih daripada itu ibu adalah kunci peradaban sebuah bangsa. ‘’Anak hebat lahir dari Ibu yang hebat’’. Sejarah telah mencatat torehan emas kisah cinta dan perjuangan para ibu dari mulai melahirkan sampai membesarkan anak-anaknya sampai akhirnya bermanfaat bagi sesama, bangsa dan negara. Dalam bahasa sederhana seorang ibu adalah seorang nasionalis sejati, seorang pahlawan bagi anak, keluarga dan bangsa.
Menyadari akan peran penting seorang ibu bukan hanya sebagai Ibu rumah tangga namun juga sebagai mencetak peradaban sebuah bangsa maka sudah selayaknya dihari Ibu ini kita beri apresiasi yang luar biasa kepada Ibu kita.
Terimakasih Ibu untuk setiap jasa-jasamu, maafkan atas kesalahan kami dan kelalaian kami karena belum dapat berbakti membalas setiap jasa-jasamu
Selamat hari ibu … untuk ibuku tercinta dan seluruh Ibu di Indonesia. Semoga Allah beserta alam semesta senantiasa mencurahkan nikmat Iman, kesehatan, dan kebahagiaanmu Ibu.
If you love your family, don’t forget to vote me!

At  http://www.75tahuncapkakitiga.com/detail_cerita.php?idc=928


Tidak ada komentar: