Senin, 17 Desember 2012

Masukan Atas Rancangan Struktur Kurikulum 2013 Tingkat Sekolah Dasar






Usulan Komponen Rancangan Alternatif – 1


Masukan Atas Komponen Rancangan Alternatif -1

Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI


Berbasis tematik integratif untuk tahun ajaran 2013/2014 sebaiknya hanya sampai kelas III dengan pertimbangan :
v  Jika tematik integratif diterapkan juga pada kelas IV sampai kelas VI maka akan timbul masalah pada fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll. 
v  Jika materi IPA kelas IV sampai kelas VI dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya:
-    Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
-    Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai kolom sains.
v  Penerapan tematik integratif sampai kelas VI dimungkinkan pada tahun 2014/2015 setelah melalui sosialisasi, dan pelatihan yang  matang.


Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas


Sangat baik penggunaan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti di kelas dan dalam rangka pencapaian kompetensi inti di kelas maka penekanan keterlibatan guru kelas dan guru bidang study sangat penting.



Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran


Pada prinsipnya dalam semua proses pembelajaran harus mengandung kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta namun redaksi kalimat  menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran’’ kurang tepat,  karena mengesankan hanya pada pembelajaran sains yang mengandung semua unsur kompetensi tersebut dalam tataran praktis semua mata pelajaran harus memasukkan unsur taksonomi bloom tingkatan ketercapaian kompetensi dari C1 sampai C6 termasuk aspek penilaian yang harus memperhatikan unsur kognitif, afektif dan psikomotor.


Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10  dapat dikurangi menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-       IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-       IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-       Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
-       Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran


Setelah memetakan SK, KD, Indikator, Menyusun tema dan jaringan tema, menyusun silabus, RPP, program semester serta program tahunan maka penyesuaian jumlah mata pelajaran dan pengintegrasian IPA dan IPS ke dalam mata pelajaran yang lain relevan untuk dilaksanakan terutama untuk kelas I sampai III SD.

Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll


Buku teks yang digunakan jika menggunakan tematik disusun berdasarkan tema artinya dalam satu semester hanya 4 sampai 6 buku tergantung dari jumlah tema yang ditentukan. Hal ini akan meringankan siswa dalam membawa buku

Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian


Penambahan jam sebaiknya tidak perlu sampai  4 jam cukup 2 jam, kelebihan waktu 2 jam akibat adanya penyesuaian mata pelajaran dapat mempertimbangkan masuknya kurikulum unggulan sekolah semisal Qur’an Center, Technologi For Kids


Tidak ada komentar: