Adversity Quotient, merupakan suatu penilaian yang mengukur
bagaimana respon seseorang dalam menghadapai masalah untuk dapat diberdayakan
menjadi peluang.
Adversity quotient dapat menjadi indikator seberapa kuatkah
seseorang dapat terus bertahan dalam suatu pergumulan, sampai pada akhirnya
orang tersebut dapat keluar sebagai pemenang, mundur di tengah jalan atau
bahkan tidak mau menerima tantangan sedikit pun.
Adversity Quotient dapat juga melihat mental taftness yang
dimiliki oleh seseorang.
Dalam Adversity Quotient, kelompok atau tipe orang/individu
dapat dibagi menjadi tiga bagian, dimana hal ini melihat sikap dari individu
tersebut dalam menghadapi setiap masalah dan tantangan hidupnya. Kelompok/tipe
individu tersebut, antara lain adalah:
Quiters
Merupakan kelompok orang yang kurang memiliki kemauan untuk
menerima tantangan dalam hidupnya. Hal ini secara tidak langsung juga menutup
segala peluang dan kesempatan yang datang menghampirinya, karena peluang dan
kesempatan tersebut banyak yang dibungkus dengan masalah dan tantangan. Tipe
quiter cenderung untuk menolak adanya tantangan serta masalah yang membungkus
peluang tersebut.
Campers
Merupakan kelompok orang yang sudah memiliki kemauan untuk
berusaha menghadapai masalah dan tantangan yang ada, namun mereka melihat bahwa
perjalanannya sudah cukup sampai disini. Berbeda dengan kelompok sebelumnya
(quiter), kelompok ini sudah pernah menima, berjuang menghadapi berbagai
masalah yang ada dalam suatu pergumulan / bidang tertentu, namun karena adanya
tantangan dan masalah yang terus menerjang, mereka memilih untuk berhenti di
tengah jalan dan berkemah.
Climbers
Merupakan kelompok orang yang memilih untuk terus bertahan
untuk berjuang menghadapi berbagai macam hal yang akan terus menerjang, baik
itu dapat berupa masalah, tantangan, hambatan, serta hal - hal lain yang terus
dapat setiap harinya. Kelompok ini memilih untuk terus berjuang tanpa
mempedulikan latar belakang serta kemampuan yang mereka miliki, mereka terus
mendaki dan mendaki.
Adversity Quotient memiliki 5 dimensi yang masing - masing
merupakan bagian dari sikap seseorang menghadapai masalah. Dimensi - dimensi
tersebut antara lain adalah:
1. C = Control
Menjelaskan
mengenai bagaimana seseorang memiliki kendali dalam suatu masalah yang muncul.
Apakah seseorang memandang bahwa dirinya tak berdaya dengan adanya masalah
tersebut, atau ia dapat memengang kendali dari akibat masalah tersebut
2. Or = Origin
Menjelaskan
mengenai bagaimana seseorang memandang sumber masalah yang ada. Apakah ia
cenderung memandang masalah yang terjadi bersumber dari dirinya seorang atau
ada faktor - faktor lain diluar dirinya
3. Ow =
Ownership
Menjelaskan
tentang bagaimana seseorang mengakui akibat dari masalah yang timbul. Apakah ia
cenderung tak peduli dan lepas tanggung jawab, atau mau mengakui dan mencari
solusi untuk masalah tersebut
4. R = Reach
Menjelaskan
tentang bagaimana suatu masalah yang muncul dapat mempengaruhi segi-segi hidup
yang lain dari orang tersebut. Apakah ia cenderung memandang masalah tersebut
meluas atau hanya terbatas pada masalah tersebut saja.
5. E = Endurance
Menjelaskan
tentang bagaimana seseorang memandang jangka waktu berlangsungnya masalah yang
muncul. Apakah ia cenderung untuk memandang masalah tersebut terjadi secara
permanen dan berkelanjutan atau hanya dalam waktu yang singkat saja.
Keseluruhan nilai dari dimensi ini akan menentukan nilai
dari Adversity Quotient seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar