Penerapan metode eksperimen sebagai upaya
meningkatkan kreativitas dan daya fikir siswa dalam memahami materi energi
listrik di Kelas 4 semester-2 SD Harapan Bangsa
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pada saat
peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA di kelas 4 semester-1 SD
Harapan Bangsa, dengan Standar Kompetensi: Memahami berbagai bentuk energi dan
cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari, pada Kompetensi Dasar:
Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya; dengan Materi
Pembelajaran: Energi listrik. Dalam evaluasi diberikan 10 soal dengan hasil
skor sebagi berikut : skor nilai terendah 40 dan skor nilai tertinggi 70.
dengan nilai rata-rata 58, sehingga ketercapaian indikator dibawah KKM yang
ditentukan yaitu 65.
Rincian
hasil penilaian siswa tersebut antara lain:
Nilai terendah : 7 siswa
Di bawah nilai rata-rata :
15 siswa
Di atas nilai rata-rata : 5 siswa
Nilai tertinggi : 2 siswa
Peneliti
merasa perlu meningkatkan nilai siswa di atas skor nilai KKM dan segera
mengantisipasi minimnya skor nilai sebagian siswa pada mata pelajaran IPA kelas
4 semester-1 tentang materi energi listrik yang ada di bawah skor nilai KKM
tersebut.
Dari latar
belakang yang disebutkan di atas tadi, maka peneliti merumuskan judul Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yaitu: “Penerapan metode eksperimen
sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan daya fikir siswa dalam memahami
materi energi listrik di Kelas 4 semester-2 SD Harapan Bangsa”.
B. Rumusan
Masalah
Sehubungan
dengan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah :
1) Apakah dengan
penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan kreativitas
dan daya fikir siswa dalam memahami materi energi listrik di Kelas 4 semester-2
SD Harapan Bangsa?.
2) Bagaimana
cara penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan kreativitas
dan daya fikir siswa dalam memahami materi energi listrik di Kelas 4 semester-2
SD Harapan Bangsa?.
3) Sejauh mana
efektifitas penerapan metode eksperimen
dapat meningkatkan kreativitas dan daya fikir siswa dalam memahami materi
energi listrik di Kelas 4 semester-2 SD Harapan Bangsa?.
C.
Pemecahan Masalah
Dengan penuh keyakinan
peneliti “Eksperimen adalah suatu tindakan dari suatu gagasan dan atau
penelitian yang telah diyakini kebenaranya untuk membuktikan kebenaran dari
gagasan dan atau penelitian tersebut”.
Dengan dukungan kepala sekolah
dan rekan guru akhirnya peneliti berkesimpulan untuk mengangkat masalah ini
menjadi suatu penelitian untuk membuktikan efektifitas solusi tersebut. Dengan
mengkaji masalah yang timbul diatas itulah peneliti merasa yakin akar penyebabnya
adalah materi pembelajaran yang disampaikan dengan indikator yang hanya sebatas
menyebutkan tidak sampai membuktikan. sedangkan kata menyebutkan hanya berupa
hapalan, tapi membuktikan perlu didukung oleh
tindakan percobaan dengan pendekatan metode eksperimen.
Dengan menggunakan metode
eksperimen, secara otomatis akan terjadi proses tindakan yang membutuhkan
metode secara menyeluruh dari berbagai metode dengan dukungan alat peraga,
bahan, dan media secara lengkap, ditambah pendekatan pembelajaran lainnya yang
sangat mendukung keberhasilan pembelajaran.
Untuk mendukung metode
ekperimen tersebut perlu pula digunakan model group investigation.
Secara konseptual, model group investigation terdiri dari 6 langkah
pembelajaran, (1) grouping, (2) planning, (3) investigating,
(4) organizing, (5) presenting, dan (6) evaluating. Keenam
langkah pembelajaran tersebut mencerminkan konteks (grouping dan planning),
input (grouping dan planning), proses (investigating, organizing,
presenting, dan evaluating), dan produk (evaluating). Agar
penggunaan metode ekperimen lebih optimal, penerapan model group
investigation dipadukan dengan evaluasi model CIPP. Perpaduan antara model group
investigation dan evaluasi model context—input—process--product (CIPP)
memberi peluang kepada siswa untuk menggunakan keterampilan-keterampilan
berpikirnya secara optimal. Oleh sebab itu, penerapan model group
investigation diyakini dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa.
D.
Tujuan Penelitian
Tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan ini adalah:
- Mengetahui efektivitas penggunaan metode
eksperimen dalam mata pelajaran IPA materi energi listrik di kelas 4
semester-2 SD Harapan Bangsa.
- Mengetahui dampak positif dari penggunaan
metoda eksperimen untuk meningkatkan daya fikir siswa dalam mata pelajaran
IPA materi energi listrik di kelas 4 semester-2 SD Harapan Bangsa.
- Mengetahui hasil penggunaan metode
ekperimen untuk meningkatkan daya
fikir siswa dalam mata pelajaran IPA materi energi listrik di kelas 4
semester-2 SD Harapan Bangsa.
E.
Manfaat Penelitian
- Manfaat untuk Siswa
a. Meningkatkan
pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA tentang energi listrik dengan sasaran
akhir memperbaiki proses dan hasil belajar siswa.
b. Menjadi inspirasi
dan motivasi bagi siswa untuk melakukan percobaan dan penelitian sains
sederhana.
c. Menghilangkan
rasa perbalisme siswa dengan ekperimen penelitian dan pembuktian.
- Manfaat
untuk Guru
a. Menjadikan
metode eksperimen sebagai dasar rasa kepenasaran untuk selalu mencoba dan
meneliti dalam pendekatan pembelajaran.
b. Membuat
lebih percaya diri, mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sendiri.
c. Mampu
menunjukkan kemampuan dan otonominya sebagai pekerja profesional yang handal.
- Manfaat
bagi Peneliti:
a. Sebagai
pendorong dalam upaya pengembangan diri agar dapat menjawab hambatan dan
tantangan yang dikemukakan dalam mengemban tugas di bidang pendidikan dan
pengajaran IPA di masa yang akan datang;
b. Sebagai
pendorong untuk selalu kreatif dan inovatif dalam mencari media dan metode
belajar yang sesuai, sehingga dapat menemukan solusi bagi permasalahan yang
timbul dalam proses pembelajaran IPA.
- Manfaat
bagi Sekolah
a. Perangkat
pembelajaran IPA akan termanfaatkan
b. Sebagai
dasar pengadaan dan penggunaan laboratorium sekolah.
c. Mempunyai
tenaga sains yang handal.
III. KERANGKA TEORITIK DAN
HIPOTESIS
A. Kerangka Teoritik
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat menunjang
upaya mewujudkan keterlibatan aktif siswa secara fisik, mental dan emosional
adalah pendekatan keterampilan proses. Pendekatan
proses didasarkan atas pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh seorang
ilmuwan.
Keterampilan
proses mencakup dua kelompok keterampilan, yaitu (!) keterampilan dasar, dan
(2) keterampilan terintegrasi. Keterampilan dasar terdiri atas : (a)
mengobservasi atau mengamati, (b)
menggolongkan atau mengklasifikasi, (c) mengkomunikasikan, (d) mengukur, (e)
memprediksi, dan (f) menyimpulkan. Keterampilan terintegrasi meliputi (a)
mengindentifikasi variable, (b) menyusun tabel data, (c) menyusun grafik, (d)
menggambarkan hubungan antara variable, (e) memperoleh dan mengolah data, (f)
menganalisa data, (g) menyusun hipotesis, (h0 merumuskan variable secara
operasional, (i) merancang penelitian, (j) melakukan eksperimen.
Carin dan Sund
(1993) mendefinisikan : “IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun
secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil
observasi dan eksperimen”.
Kegiatan praktekum sebagai salah satu alternatif
dalam pembelajaran IPA sangat penting untuk melatih keterampilan proses. Dengan
demikian untuk dapat melaksanakan kegiatan praktekum dengan baik, guru harus
sudah mahir dan menguasai dengan baik pelaksanaan kegiatan praktikum tersebut.
Dalam prosedur
empiris, ilmuawan mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi untuk
selanjutnya dianalisis. Proses empiris dalam IPA, yaitu mencakup observasi
(pengamatan), klasifikasi, dan pengukuran. Sedangkan dalam prosedur analisis,
ilmuwan menginterprestasikan penemuan mereka dengan menggunakan proses-proses
seperti hipotesis, eksperimen terkontrol, menarik kesimpulan, dan memprediksi.
Untuk melakukan suatu penelitian tentang alam diperlukan pengetahuan terpadu
tentang proses dan materi dalam topik yang akan diselidiki.
Mengajar
menurut pandangan lama adalah proses pemberian pengetahuan dan prosedur kepada
siswa, dimana pandangan ini berimplikasi terhadap cara belajar siswa yang hanya
dan menghapalkan langkah-langkah pemecahan sebuah persoalan. Belajar menurut
pandangan kontemporer adalah proses interaksi individu dengan lingkungannya
dengan melibatkan fisik, mental dan emosional, sehingga siswa memperoleh
sejumlah pengalaman bermakna (konstruktivisme). Menurut pandangan ini
pengetahuan yang diperoleh siswa bukan proses pemindahan dari guru ke siswa,
melainkan dibentuk atau disusun sendiri oleh siswa melalui interaksinya dengan
lingkungan.
Siswa dapat
melakukan kegiatan mengamati, menanyakan, menjelaskan, merancang, menguji,
menganalisa dan menarik kesimpulan. Pengamatan yang dilakukan siswa sekolah
dasar dalam rangka memahami konsep awal, sebaiknya dimulai dari benda nyata
yang ada disekitar siswa dan yang menarik perhatian siswa sehingga menimbulkan
rasa ingin tahu dan siswa tertarik untuk melakukan pengamatan.
Dengan
penggabungan prinsi-prinsip dasar CTL (Contextual Teaching and Learning) antara
lain:
1. Kontruktivisme (Constructivism),
2. Bertanya (Questioning),
3. Inquiri (Inquiry)
4. Masyarakat Belajar (Learning Community)
5. Penilaian Autentik (Autentic Assensment)
6. Refleksi (Reflection)
7. Pemodelan (Modelling)
Prinsip
CTL yang paling dominan dijadikan sebagai dasar dalam mengembangkan
pembelajaran IPA adalah kontruktivisme dan inquiri.
1. Konstruktivisme
Kontrustivisme berangkat dari ide
bahwa untuk memahami sesuatu tidak selalu harus dimulai dari pikiran. Seseorang
dapat memperoleh sesuatu dari obyek nyata, dan seseorang tidak akan tahu jika
tidak dari sebuah obyek nyata.
Pandangan kaum
konstruktivis radikal, bahwa seseorang tidak akan tahu bila tidak dari sebuah
obyek yang nyata (Cobb dalam Streefland, 1991). Pandangan ini sebuah paham
ekslusif yang sejalan dengan ciri atau karakteristik umum individu pada tingkat
kematangan mental Piaget yaitu sensori motor, praoperasi dan operasi kongkrit.
Pada tingkat kematangan ini kehadiran obyek memegang peranan penting dalam
upaya individu membangun pemahaman terhadap konsep-konsep yang terkandung dalam
obyek-obyek tersebut.
Pembelajaran
IPA dengan prinsip kontruktivisme mengarahkan siswa kepada aktivitas seperti
mengobservasikan atau mengekplorasi. Proses pembelajaran yang menerapkan
Konstruktiv mengupayakan penciptaan situasi dimana siswa dapat berperan seperti
seorang ilmuan.
2. Inquiri (Inquiry)
Inquiri atau
penemuan merupakan salah satu prinsip penting dalam pendekatan kontekstual.
Pengetahuan yang ada dalam diri siswa menurut pendekatan kontekstual diupayakan
diperoleh dari proses menemukan, bukan diberi oleh guru atau siswa menghapalkan
fakta-fakta.. Menemukan adalah keterampilan mental tingkat tinggi yang harus
dimiliki siswa melalui belajar IPA.
Martin dan
Brigss (1986) mengemukakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang
diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan pelajaran.
B.
Kerangka Berfikir/Pola Fikir
Siswa dapat melakukan kegiatan mengamati, menanyakan,
menjelaskan, merancang, menguji, menganalisa dan menarik kesimpulan. Pengamatan
yang dilakukan siswa sekolah dasar dalam rangka memahami konsep awal, sebaiknya
dimulai dari benda nyata yang ada disekitar siswa dan yang menarik perhatian
siswa sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan siswa tertarik untuk melakukan
pengamatan.
Saat siswa melakukan pengamatan terhadap sesuatu untuk
memahami konsep mungkin tidak langsung dapat dipahaminya siswa sebelum tahu apa
yang harus diperbuat terhadap benda atau lingkungannya. Dari situasi seperti
ini, akan terjadi proses bertanya diantara siswa, dari siswa kepada guru kepada
sumber lain. Setelah semua data yang dianggap perlu terkumpul dan untuk sampai
kepada pemahaman sebuah konsep, siswa perlu merancang serta menguji rencananya.
Dalam hal ini, siswa perlu menganalisa data-data yang telah ada agar dapat
merumuskan teori yang telah dimaksudkan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan
sendiri oleh siswa atau bersama teman-temannya atau melalui bimbingan guru.
Pola pikir peneliti dalam mata pelajaran IPA dengan
materi energi listrik, dalam kompetensi dasar yang dimaksud yaitu bagaimana
cara mengatasi kesulitan siswa memahami materi pembelajaran tentang energi
listrik .
Upaya untuk mengatasi masalah tersebut peneliti
menggunakan metode eksperimen ditunjang dengan alat peraga dan media
pembelajaran yang lengkap dengan pendekatan pembelajaran yang relevan.
C.
Hipotesis
“Dengan
menggunakan metode eksperimen ditunjang dengan alat peraga dan media
pembelajaran yang lengkap dalam mata pelajaran IPA dengan materi energi
listrik, maka pemahaman dan daya fikir serta hasil belajar siswa Kelas 4 semester-2 di SD Harapan Bangsa dapat meningkat”.
IV. RANCANGAN PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1.1. Subjek penelitian:
Kelas : IV (empat)
Semester : 2
(dua)
Tahun
Pelajaran : 2010/2011
Keadaan
Murid : Laki-laki = 13
orang
Perempuan = 12
orang
Jumlah = 25
orang
1.2. Lokasi penelitian
Ruang Kelas 4 Sekolah Dasar Harapan Bangsa.
1.3. Waktu penelitian
Penelitian dlaksanaka sejak tanggal 26 Juli 2010 sampai
dengan tanggal 28 Agustus 2010. di mulai perencanaan hingga pelaporan (Jadwal
terlampir).
B. Rencana Tindakan
Dengan mendapat izin dari Kepala Sekolah, Penelitian bertempat di SD Harapan Bangsa, penelitian
tindakan dilaksanakan di ruang Kelas 4. pada waktu jadwal mata pelajaran IPA dilaksanakan.
1.
Skenario Tindakan
Agar penelitian ini berjalan lancar, maka maka peneliti merencanakan
tindakan yang akan dilakukan peneliti bersama tim. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam tahap ini adalah
membuat skenario pembelajaran yang mencakup langkah-langkah yang akan
dilaksanakan oleh peneliti dengan terlebih dahulu menganalisis kurikulum atau
bahan pembelajaran IPA kelas 4. di samping itu, hal terpenting dalam tahap
persiapan dan perencanaan tindakan ini adalah mencari bahan ajar IPA yang akan
dijadikan sebagai bahan pembelajaran, dan sebagai penunjang pembelajaran.
Dalam persiapan dan perencanaan tindakan, peneliti mencoba menyusun
skenario tindkan sebagai berikut :
1. Tahapan
Persiapan
a. Persiapan Kurikulum
b. Penyusunan silabus
c. Penyusunan Instrumen Pembelajaran
d. Pengumpulan Bahan Ajar
e. Pengadaan Alat Peraga
f. Pengadaan Media pembelajaran
g. Koordinasi dengan rekan sejawat
2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan
a.
Pelaksanaan tindakan kelas siklus I
b. Analisis
dan Refleksi
c.
Pelaksanaan tindakan kelas siklus II
d. Analisis
dan Refleksi
3. Tahap Observasi/Pengamatan
4. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
a. Pengumpulan data
b. Pengolahan dan Analisis data
5. Tahap Analisis dan Refleksi
a. Analisis
dan Refleksi Siklus I
b. Analisis
dan Refleksi Siklus II
c. Analisis
dan Refleksi Akhir
6. Tahap Penulisan Laporan
7. Tahap Pelaporan
2.
Alat dan Bahan Penelitian
1.
Kurikulum KTSP
2.
Silabus
3.
Buku Sumber
4.
Buku Referensi
5.
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan Siklus
II
6.
Daftar Hadir siswa
Siklus I dan II
8.
Lembar Obsevasi Siklus I dan siklus II
9.
Lembar Penilaian Siswa Siklus I dan siklus II
10.
Lembar Rekap Penilaian Siswa Siklus I dan siklus II
11.
Laptop dan Infocus
12.
CD Pembelajaran
13.
Slide show (Microsoft Power Point Presentation)
14.
Alat Peraga
a. Volt meter
b. Accumulator 12V
c. Tranformator
(Trafo) 3 Amper
d. Lampu listrik
5W
e. Lampu listrik
25W
f. Lampu listrik
100W
g. Bohlam 6V,
h. Bohlam 12V,
i. Kabel
j. Jepitan
k. Jack fiting,
dll.
15.
Media Pembelajaran
a. Gambar-gambar
b. Skema listrik
c. Rumus-rumus
perhitungan listrik
d. Lingkungan
sekitar.
C.
Metode Pengumpulan Data
1.. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi dan tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA
dengan materi energi listrik di Kelas 4 .
Menurut Nurgiyantoro,(2001:57). Observasi adalah
teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap suatu hal
secara langsung, teliti, dan sistematis. Sedangkan menurut Wardani,
(2002:2.17). yang di sebut Observasi adalah pengamatan dengan tujuan tertentu.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka
kesimpulannya adalah bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
cara melakukan pengamatan secara langsung, teliti, dan sistematis untuk
mencapai tujuan tertentu. Teknis tes yang digunakan adalah tes selama proses
pembelajaran berlangsung. Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
dari indikator dalam bentuk soal-soal untuk mencapai kompetensi dasar dan
kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan.
2. Teknik Pengolahan Data
Teknik dalam pengolahan data yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar dalam pembelajaran IPA dengan materi energi listrik. Sedangkan
hasil tes berupa angka. Peneliti menggunakan teknik kuantitatif seperti dalam
pembelajaran sehari-hari sebagai berikut.
Pertama, Peneliti mencari selisih hasil rata-rata
skor siklus II dengan hasil rata-rata skor siklus I.
Kedua,
apabila terjadi peningkatan hasil belajar IPA dengan materi energi listrik, berarti hipotesis terbukti.
Ketiga,
hasil pengolahan skor dari siklus I dan II diubah ke dalam bentuk diagram
batang dan diagram lingkaran. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat dibaca dengan
jelas dan mudah.
D.
Analisis dan Refleksi
1. Analisis Hasil Penelitian Siklus I
a.
Merencanakan
PTK Siklus I
Peneliti menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dengan indiaktor yang ingin dicapai adalah: (1) Menyebutkan dua jenis arus
listrik, (2) Menyebutkan voltase, amper dan wat pada listrik, (3) Menyebutkan
keterkaitan antara volt, amper dan wat,
(4) Menghitung dan menentukan volt, amper dan wat pada listrik, (5) Membuktikan
perbedaan dua arus listrik.
Peneliti menyiapkan
bahan ajar, soal tes, Tabel obsevasi, Tabel Nilai Siswa, dan mempersiapkan alat
peraga / media dan alat pembelajaran.
b.
Melaksanakan
PTK Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu :
§ Pertemuan
ke-1 Hari Kamis tanggal 03 Agustus 2010
dengan jumlah dua jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit, mulai pukul
7.15 s.d 8.25 Wib.
Sub materi Listrik tegangan DC sifat dan kegunaanya.
§ Pertemuan
ke-2 Hari Kamis tanggal 05 Agustus 2010
dengan jumlah dua jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit, mulai pukul
7.15 s.d 8.25 Wib.
Sub materi Listrik tegangan AC sifat dan kegunaanya.
2. Pelaksanaan Observasi Siklus I
Observasi
dilakukan oleh tiga orang observer. Observer melakukan pengamatan
terhadap terhadap proses pembelajaran
IPA dengan materi pembelajaran energi listrik.
Observer mencatat seluruh kegiatan pembelajaran
mengenai aktifitas siswa sejak awal hingga akhir menggunakan tabel Pedoman
Observasi Siklus I.
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I
a. Kegiatan
pendahuluan
§
Peneliti
mengajak siswa berdoa dan mengabsen.
§
Peneliti
memberikan pretes.
§
Membentuk
kelompok belajar.
b. Kegiatan
Inti
§
Peneliti
menjelaskan materi tentang energi listrik.
§
Peneliti
membimbing siswa cara mengerjakan LKS.
§
Peneliti
mengadakan eksperimen tentang listrik tegangan DC dan AC mengenai sifat-sifat
dan kegunaannya dengan segala pembuktiannya.
c. Kegiatan
Akhir
§
Peneliti
bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
§
Peneliti
melakukan tes akhir dengan soal terinci di RPP.
§
Skor
penilaian siswa dicatat secara cermat pada Tabel Penilaian Siswa (Contoh
Terlampir).
§
Peneliti
dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdallah.
2.
Melakukan Refleksi Siklus I
Refleksi Siklus I dilaksanakan pada Siklus I
pertemuan ke-2, dilakukan bersama tiga orang observer.
a. Tujuan
Refleksi Siklus I
o Menjadikan
tolok ukur ketercapaian indikator pembelajaran untuk pencapaian KKM yang telah
ditetapkan sebelumnya.
o Menjadi
dasar perbandingan tingkat keberhasilan pada analisis dari observasi Siklus II.
o Memastikan
tingkat keberhasilan atau kegagalan indikator pembelajaran secara obyektif.
o Mencari
penyebab keberhasilan dan atau kegagalan pada siklus I ini untuk dicarikan
solusi pada pelaksanaan siklus II.
b. Hasil
Refleksi Siklus I
Hasil
analisis terhadap ketercapaian setiap soal/indikator seluruh siswa dapat terlihat
jelas pada pencapaian skor rata-rata. Dengan cara menganalisa Hasil Nilai Siswa
dari Siklus I tingkat keberhasilan dapat diukur dengan cara menganalisa :
1. Jika skor
rata-rata tiap soal pada Silkus I dan skor maksimal tiap soal lebih besar dari
KKM, maka pembelajaran dinyatakan telah tercapai/telah berhasil.
2. Sebaliknya,
jika skor rata-rata tiap soal pada Silkus I dan skor maksimal tiap soal lebih
kecil dari KKM, maka pembelajaran dinyatakan belum tercapai/belum berhasil
3. Analisis Hasil Penelitian Siklus II
a.
Merencanakan PTK Siklus II
Peneliti menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dengan indiaktor yang ingin dicapai adalah: (1) Menyebutkan dua jenis arus
listrik, (2) Menyebutkan voltase, amper dan wat pada listrik, (3) Menyebutkan
keterkaitan antara volt, amper dan wat,
(4) Menghitung dan menentukan volt, amper dan wat pada listrik, (5) Membuktikan
perbedaan dua arus tegangan listrik.
Peneliti menyiapkan
bahan ajar, soal tes, Tabel obsevasi, Tabel Nilai Siswa, dan mempersiapkan alat
peraga/media pembelajaran.
b.
Melaksanakan PTK Siklus II.
Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan
yaitu :
§ Pertemuan
ke-1 Hari Kamis tanggal 10 Agustus
2010 dengan jumlah dua jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit, mulai
pukul 7.15 s.d 8.25 Wib.
Sub
materi Listrik tegangan DC sifat dan kegunaanya.
§ Pertemuan
ke-2 Hari Kamis tanggal 12 Agustus 2010
dengan jumlah dua jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit, mulai pukul
7.15 s.d 8.25 Wib.
Sub
materi Listrik tegangan AC sifat dan kegunaanya.
c.
Pelaksanaan Observasi Siklus I
Observasi
dilakukan oleh tiga orang observer. Observer melakukan pengamatan
terhadap terhadap proses pembelajaran
IPA dengan materi pembelajaran energi
listrik.
Observer mencatat seluruh kegiatan pembelajaran
mengenai aktifitas siswa sejak awal hingga akhir menggunakan tabel Pedoman
Observasi Siklus II.
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus II.
1.
Kegiatan pendahuluan
§
Peneliti
mengajak siswa berdoa dan mengabsen.
§
Peneliti
memberikan pretes.
§
Membentuk
kelompok belajar.
2.
Kegiatan Inti
§
Peneliti
menjelaskan materi tentang energi listrik.
§
Peneliti
membimbing siswa cara mengerjakan LKS.
§
Peneliti
mengadakan eksperimen tentang listrik tegangan DC dan AC mengenai sifat-sifat
dan kegunaannya dengan segala pembuktiannya.
3.
Kegiatan Akhir
§
Peneliti
bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
§
Peneliti
melakukan tes akhir dengan soal terinci di RPP.
§
Skor
penilaian siswa dicatat secara cermat pada Tabel Penilaian Siswa (Contoh
Terlampir).
§
Peneliti
dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdallah.
d.
Melakukan Refleksi Siklus II
Refleksi Siklus II dilaksanakan pada Siklus I
pertemuan ke-2, dilakukan bersama tiga orang observer.
1.
Tujuan Refleksi Siklus II
o Menjadikan
penentu ketercapaian indikator pembelajaran untuk pencapaian KKM yang telah
ditetapkan sebelumnya.
o Menentukan
tingkat keberhasilan atau kegagalan dengan membandingkan pada analisis hasil
observasi Siklus I.
o Memastikan
tingkat keberhasilan atau kegagalan indikator pembelajaran secara obyektif.
o Membuat
keputusan untuk menghentikan penelitian atau melanjutkan penelitian dengan
menambah siklus III jika terjadi kegagalan.
2.
Hasil Refleksi Siklus II
Hasil
analisis terhadap ketercapaian setiap soal/indikator seluruh siswa dapat terlihat
jelas pada pencapaian skor rata-rata. Dengan cara menganalisa Hasil Nilai Siswa
dari Siklus I tingkat keberhasilan dapat diukur dengan cara menganalisa :
o Jika skor
rata-rata tiap soal/indikator pada Silkus II dan skor maksimal tiap soal/indikator
lebih besar dari KKM, maka pembelajaran dinyatakan telah tercapai/telah
berhasil.
o Sebaliknya,
jika skor rata-rata tiap soal pada Silkus II dan skor maksimal tiap soal lebih
kecil dari KKM, maka pembelajaran dinyatakan belum tercapai/belum berhasil
- Analisis dan Refleksi
Akhir
Peneliti bersama tiga observer mengadakan analisis skor nilai siswa
secara cermat untuk menentukan tingkat keberhasilan penelitian.
Data yang digunakan untuk mengukur hasil penelitian adalah hasil
observasi yang berupa tabel observasi dan nilai tes belajar siswa berupa skor
penilaian soal/indikator pada Tabel Penilaian Siswa Siklus I dan Siklus II.
Hasil belajar siklus I dan siklus II di analisa untuk mengetahui pencapaian
setiap soal/indikator. Data yang diperoleh adalah data berupa angka, sehingga
pengolahannya berdasarkan analisis kuantitatif. Teknik kuantitatif ini
digunakan dengan cara melihat keberhasilan pembelajaran siswa dari Siklus I dan
Siklus II.
1.
Ketercapaian Penelitian
Jika
hasil pengolahan data dan ketercapaian soal/indikator dari setiap siswa hasil
refleksi analisis pada siklus II meningkat dibanding dengan hasil refleksi
analisis pada siklus I, dan skor nilai rata-rata tiap indikator lebih besar
dari skor KKM yang telah ditentukan, maka dinyatakan tercapai dan
Penelitian dinyatakan berhasil.
2.
Kegagalan
Penelitian
Jika
hasil pengolahan data dan ketercapaian soal/indikator dari setiap siswa hasil
refleksi analisis pada siklus II menurun dibanding dengan hasil refleksi
analisis pada siklus I, dan skor nilai rata-rata tiap indikator lebih kecil
dari skor KKM yang telah ditentukan, maka dinyatakan tidak tercapai dan
Penelitian dinyatakan tidak berhasil atau gagal.
3.
Solusi dan Alternatif Penelitian
Jika
terjadi kegagalan dalam penelitian dengan dua Siklus, peneliti bersama observer
dapat bermusyawarah untuk memutuskan apakah akjan melanjutkan penelitiannya
dengan menambah siklus dengan siklus III, atau menghentikan penelitian dengan
mencari alternatif lain.
V. ANGGARAN PENELITIAN
I.
Penerimaan :
1. Anggaran Sekolah : Rp. 300.000
2. Anggaran Pribadi Peneliti : Rp. 170.000
Jumlah : Rp.
470.000
II. Pengeluaran :
1. Honor/Upah
- Penyusunan proposal : Rp. 50.000
- Penyusunan instrumen : Rp. 30.000
- Pengumpulan data : Rp. 20.000
- Pengolahan data : Rp. 25.000
-
Analisis data : Rp. 25.000
- Penulisan proposal : Rp. 50.000
Jumlah : Rp. 200.000
2. Alat dan Bahan
- Pembelian ATK : Rp. 200.000
- Pengadaan Alat Peraga : Rp. 150.000
- Pengadaan Media Pembelajaran : Rp.
75.000
- Foto Copy :
Rp. 50.000
- Biaya tak terduga : Rp. 25.000
Jumlah : Rp. 500.000
Resume Biaya
- Honor/Upah :
Rp. 200.000
- Alat dan Bahan : Rp. 100.000
Total
Biaya : Rp. 300.000
VI. JADWAL PENELITIAN
NO.
|
KEGIATAN
|
JULI
|
AGUSTUS
|
||||
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Tahap Persiapan:
|
||||||
▪ Penyusunan silabus
|
√
|
||||||
▪ Penyusunan Instrumen
|
√
|
||||||
▪ Koordinasi dengan rekan sejawat
|
√
|
||||||
2.
|
Tahap Pelaksanaan Tindakan
|
||||||
▪ Pelaksanaan tindakan kelas Siklus I Pertemuan ke-1
|
√
|
||||||
▪ Analisis dan refleksi
|
√
|
||||||
▪ Pelaksanaan tindakan kelas Siklus I Pertemuan ke-2
|
√
|
||||||
▪ Analisis dan refleksi
|
√
|
||||||
▪ Pelaksanaan tindakan kelas Siklus II Pertemuan ke-1
|
√
|
||||||
▪ Analisis dan refleksi
|
√
|
||||||
▪ Pelaksanaan tindakan kelas Siklus II Pertemuan ke-2
|
√
|
||||||
▪ Analisis dan refleksi
|
√
|
||||||
3.
|
Tahap Pengolahan dan Analisis Data
|
||||||
▪ Pengumpulan data
|
√
|
||||||
▪ Pengolahan dan Analisis data
|
√
|
||||||
4.
|
Tahap Penulisan Laporan
|
√
|
|||||
4.
|
Tahap Penyelesaian dan Pelaporan
|
√
|
VII. DAFTAR
PUSTAKA
§
Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menegah.
2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Model Silabus Kelas
IV. Jakarta :
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).
§ Kurikulum
Pendidikan Dasar, GBPP Kelas IV
(1993): Depdikbud
§
Sumanto, Y.D. dkk. (2008:8-9).
Gemar Belajar IPA 4, Jakarta :
Pusat Perbukuan, Depdiknas
§
Sri
Mulyati, Yati. Dra. (1998)., Bhinneka Karya Winaya, Majalah Bulanan-Unit
Korpri Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, No.237 Agustus 2008
§
Suwandi,
O. Drs. dan Tjetjep S.R., Drs. (2001). Teknik-teknik Keterampilan Proses
Belajar Mengajar Bagi Guru Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa
Barat , Bandung :
CV Media Imtaq
§
Anonimous,
2007, Silabus KTSPK Kelas 4 Untuk SD/MI, Departemen Pendidikan Nasional
RI, Jakarta .
§
Kosasih,
R. Angkowo, 2007, Optmalisasi Media Pembelajaran, Grasindo, Jakarta .
§
Abdurrahman.
Mulyono, 2003, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta : Rineka Cipta,
§
Asep
Herry. H., 2008, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Universitas
Terbuka,.
§
Benny
A. Pribadi, 2009, Model Desain Sistem Pembelajaran, Dian Jakarta : Rakyat,
§
Hamzah
B. Uno, 2007. Model Pembelajaran - Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatfdan Efektif, Jakarta : Buini Aksara,
§
Herurnan,
2008, Model Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Remaja Bandung: Rosdakarya,
§
Ibnu.
Suhadi, dkk., 2003, Dasar-dasar Metodologi Penelitian, Malang : UM Pres,
§
Andayani.
2009. Penantapam Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka.
§
Maesuri,
Siti. 2002. Hands-On Activity dalam Contextual Teaching and Learning (CTL)
dalam pembelajaran matematika dan IPA, Surabaya : Dinas
§
S.
Rosilaweaty- Aris M . 2008. Ilmu
Pengetahuan Alam untuk SD kelas 4. Jakarta
: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
§
Usman,
Moh. Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
§
Wardani,
I.G.A.K. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.
§
Winataputra,
Udin S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
VIII.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran 1. Contoh Tabel Pedoman Observasi
2. Lampiran
2. Contoh Tabel Penilaian Siswa
3. Lampiran
3. Contoh Tabel Ketercapaian Setiap
soal/Indikator
4. Lampiran
4. Contoh Daftar Hadir Siswa
5. Lampiran
5. Format Kesediaan Teman Sejawat
Observer-1
6. Lampiran
6. Format Kesediaan Teman Sejawat
Observer-2
7. Lampiran
7. Format Kesediaan Teman Sejawat
Observer-3
Lampiran-1
PEDOMAN OBSERVASI
Siklus ………….. Pertemuan ………..
No
|
Aspek yang di Observasi
|
Kemunculan
|
Komentar
|
|
Tidak
|
||||
1.
|
Kegiatan
Awal
|
|||
a.
Guru mengkondisikan siswa
|
||||
b.Memotivasi
siswa dengan alat peraga dll.
|
||||
c.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
|
||||
2.
|
Kegiatan
Inti
|
|||
a.
Menjelaskan materi dengan bahasa yang jelas dan sederhana
|
||||
b.
Menyampaikan contoh-contoh secara jelas
|
||||
c.
Perhatian siswa terhadap penjelasan dan contoh yang diberikan
|
||||
d. Siswa
mengajukan pertanyaan pada guru
|
||||
e.
Aktivitas belajar siswa dalam mengerjakan tugas
|
||||
f.
Memberi penguatan
|
||||
3.
|
Kegiatan
Akhir
|
|||
a.Penguasaan
siswa pada materi yang diajarkan
|
||||
b. Kemajuan
belajar siswa
|
Pengamat 1
………………………………..
|
Pengamat 2
……………………………
|
Pengamat 3
………………………………..
|
Lampiran-2
Contoh Tabel Penilaian Siswa
Siklus ……….. Pertemuan ……….
No.
|
Nama Siswa
|
Soal
|
Jumlah
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
6
|
|||
1
|
|||||||
2
|
|||||||
3
|
|||||||
4
|
|||||||
5
|
|||||||
6
|
|||||||
7
|
|||||||
8
|
|||||||
9
|
|||||||
10
|
|||||||
11
|
|||||||
12
|
|||||||
13
|
|||||||
14
|
|||||||
15
|
|||||||
16
|
|||||||
17
|
|||||||
18
|
|||||||
19
|
|||||||
20
|
|||||||
21
|
|||||||
22
|
|||||||
23
|
|||||||
24
|
|||||||
25
|
|||||||
26
|
|||||||
27
|
|||||||
28
|
|||||||
29
|
|||||||
Jumlah Skor
|
|||||||
Rerata skor
|
|||||||
Skor maks
|
|||||||
KKM
|
|||||||
Skor yang
belum/sudah dicapai
|
Lampiran-3
Contoh Tabel
Ketercapaian Setiap soal/Indikator
No.
|
Nama Siswa
|
Siklus
I
|
Siklus
II
|
||||||||||
Soal
|
Jml
|
Soal
|
Jml
|
||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1
|
|||||||||||||
2
|
|||||||||||||
3
|
|||||||||||||
4
|
|||||||||||||
5
|
|||||||||||||
6
|
|||||||||||||
7
|
|||||||||||||
8
|
|||||||||||||
9
|
|||||||||||||
10
|
|||||||||||||
11
|
|||||||||||||
12
|
|||||||||||||
13
|
|||||||||||||
14
|
|||||||||||||
15
|
|||||||||||||
16
|
|||||||||||||
17
|
|||||||||||||
18
|
|||||||||||||
19
|
|||||||||||||
20
|
|||||||||||||
21
|
|||||||||||||
22
|
|||||||||||||
23
|
|||||||||||||
24
|
|||||||||||||
25
|
|||||||||||||
26
|
|||||||||||||
27
|
|||||||||||||
28
|
|||||||||||||
29
|
|||||||||||||
Jumlah Skor
|
|||||||||||||
Rata skor
|
|||||||||||||
Skor maks
|
|||||||||||||
KKM
|
|||||||||||||
Skor yang belum/sudah dicapai
|
Lampiran-4
Contoh Daftar Hadir Siswa
Siklus ………….
Pertemuan ……….
No.
|
Nama Siswa
|
Tanda Tangan
|
|
1
|
1
|
||
2
|
2
|
||
3
|
3
|
||
4
|
4
|
||
5
|
5
|
||
6
|
6
|
||
7
|
7
|
||
8
|
8
|
||
9
|
9
|
||
10
|
10
|
||
11
|
11
|
||
12
|
12
|
||
13
|
13
|
||
14
|
14
|
||
15
|
15
|
||
16
|
16
|
||
17
|
17
|
||
18
|
18
|
||
19
|
19
|
||
20
|
20
|
||
21
|
21
|
||
22
|
22
|
||
23
|
23
|
||
24
|
24
|
||
25
|
25
|
||
26
|
26
|
||
27
|
27
|
||
28
|
28
|
||
29
|
29
|
Lampiran-5
FORMAT
KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT
DALAM PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
Kepada Yth.
Kepala
Sekolah SD Harapan Bangsa
Di tempat
Yang
bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :
Nama :
……………………………
NIP :
……………………………
Tempat Mengajar : ……………………………
Alamat Sekolah : ……………………………
Telepon/Hp : ……………………………
Menyatakan bersedia sebagai teman
sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, atas
nama :
Nama :
……………………………
NIP :
……………………………
Tempat Mengajar : ……………………………
Alamat Sekolah : ……………………………
Telepon/Hp : ……………………………
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
………………………..
|
…………….., …………… 2010
Teman Sejawat,
………………………
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar