MATERI AJAR
Mata Pelajaran :
Pendidikan Budi Pekerti
Kelas/Semester :
VI / I
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit
Standar Kompetensi
1. Menghargai,
menghormati, dan meneladani nila-nilai perjuangan toko dan pahlawan Indonesia
Kompetensi Dasar
1.1.
Membiasakan perilaku optimis
dan pantang menyerah dalam kehidupan sehari-hari
Indikator
a.
Menjelaskan pengertian optimis
b.
Menyebutkan contoh-contoh sikap optimis
c.
Menjelaskan pengertian pesimis
d.
Menyebutkan contoh-contoh pesimis
e.
Menyebutkan cara agar selalu optimis
f.
Mempraktekkan sikap optimis
Materi Pokok Pembelajaran
Optimis dan Pesimis
Materi Ajar diambil dari
pustaka:
Epi Sumarna dkk: 2009, Pendidikan Budi Pekerti untuk SD/MI kelas
6.Tangerang. PT. Griya Widya Pustaka
OPTIMIS
DAN PESIMIS
A. Pengertian Optimis dan Pesimis
1. Apa itu Optimis?
Pengertian optimis sangat beragam
namun memiliki esensi yang sama. Menurut KBBI, optimis adalah orang yang selalu
berpengharapan baik dalam menghadapi segala hal.
Ada yang mengartikan optimis adalah
sebuah paradigma (cara pandang), yaitu tentang bagaimana melihat masalah dengan
cara yang berbeda. Ada juga yang memahami optimis adalah kecenderungan untuk bersikap tetap berharap
akan terjadinya sesuatu yang menyenangkan walaupun mengalami hal-hal yang tidak
menyenangkan. Ada yang berpendapat bahwa optimis adalah keyakinan akan sebuah
harapan yang lebih baik dan ia melakukan
usaha untuk mewujudkan harapan yang lebih baik itu.
Pada dasarnya, optimis adalah
keyakinan diri akan sesuatu harapan bahwa dirinya mampu terhadap sesuatu
harapan itu. Dari pengertian opimis
tersebut, ada beberapa hal yang terkandung alam pengertian optimis, yaitu :
1. Optimis berkaitan
dengan keyakinan diri dan cara pandang yang positif terhadap suatu harapan,
2. Orang yang optimis merasa dirinya mampu dan
akan berhasil,
3. Harapan orang optimis adalah harapan terhadap
sesuatu yang lebih baik,
4. Berusaha semaksimal mungkin dan siap
menghadapi berbagai rintangan
2. Apa itu Pesimis?
Pesimis adalah ketidakyakinan diri
terhadap suatu hal (miskin harapan). Karena miskin harapan, maka ia tidak
banyak melakukan apa-apa. Kalaupun melakukan apa-apa, ia akan mudah menyerah
jika ada halangan dan rintangan yang menghadangnya.
Pesimis adalah penyakit bagi orang
yang ingin maju dan sukses. Karena penyakit, maka pesimis harus dihindari dan
diberantas dari diri kita.
Orang
yang pesimis akan memiliki atau mengidap penyakit 5 T
(Tidak), yaitu :
a. Tidak ada harapan lagi (no hope)
b. Tidak ada pilihan lagi (no choice)
c. Tidak ada keberuntungan yang menyertai saya
(no luck)
d. Tidak ada gunanya lagi (no use)
e. Tidak lagi perlu melakukan sesuatu (no action)
B.
Ciri-ciri Orang Optimis
1. Selalu memiliki harapan dan keyakinan.
Orang yang optimis selalu memiliki
harapan dan keyakinan dalam dirinya. ia tetap mempunyai harapan walaupun dalam
keadaan yang paling buruk sekalipun.
2. Percaya diri.
Orang yang optimis selalu percaya
diri. Ia merasa dirinya mampu melakukan sesuatu atau mewujudkan harapannya itu.
Merasa dirinya mampu bukan dalam pengertian "sok merasa bisa", tapi
"bisa merasa". Ia merasa mampu karena ia memiliki kemampuan atau
kemauan untuk mampu.
3. Berusaha maksimal.
Orang yang optims akan berjuang
mewujudkan harapannya. Harapannya sia-sia jika tidak diwujudkan.
4. Pantang menyerah.
Pantang menyerah adalah ciri orang
yang optimis. Ia akan menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang muncul
saat berusaha mewujudkan cita-citanya. Orang yang optimis bermental juara dan
ksatria. Jika gagal, ia akan bangkit kembali dan terus berusaha lebih keras.
Ungkapan yang cocok untuk orang yang optimis adalah "Kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda".
5.Berpikiran Positif (Positif Thinking).
Pikiran orang optimis senantiasa
positif, Ia akan berfikir positif dalam segala hal. Dengan pikiran positif itu
akan terbentuk energi positif dalam diri orang yang optimis. Energi positif
inilah yang akan membakar semangat juang untuk mewujudkan harapannya.
6.Mampu memecahkan masalah (ploblem solving).
Orang yang optimis tidak tenggelam
dalam masalah, tapi akan mencari berbagai solusi dari masalah yang dihadapinya.
Ia juga tidak suka menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam dan akan
mengoreksi diri dan memperbaiki diri jika melakukan kesalahan.
7. Antusias, Energik, dan Gembira.
Orang yang optimis biasanya
antusias (bersemangat), energik (aktif), dan gembira (tidak pemurung). Dengan
antusiasmenya itulah ia akan berhasil.
C.
Pentingnya Optimis
1. Menentukan sukses dan prestasi.
Orang yang optimis biasanya akan
sukses. Karena ia yakin dengan harapannya dan benar-benar memperjuangkan
harapannya agar terwujud dengan pantang menyerah. Optimis akan mempengaruhi
faktor kesuksesan (luck factor) seseorang.
Rumus optimis adalah sebagai berikut
>> Optimis = Pikiran Positif + Tindakan
Positif => Sukses
>> Optimis = Positive Thinking + Positive
Action => Success
2. Menentukan bangkitnya seseorang.
Orang yang optimis akan segera
bangkit jika mengalami sebuah kegagalan. Ia akan bangkit dan berusaha pantang
menyerah untuk mencapai harapannya. Kegagalan baginya bukan suatu kiamat. Dia
masih bisa berhasil walaupun harus gagal dulu. Setiap kali gagal, ia akan terus
mencoba, hingga akhirnya berhasil.
Sikap Optimis Vs Sikap Pesimis????
Sikap optimis dan
pesimis itu dapat dimiliki setiap orang tapi bergantung dari orang itu ingin
memilih yang mana..
Tahukah kamu???
Biasanya orang pesimis itu selalu mengatakan:
- Ah, saya tidak
mampu, nilai saya pasti dapat jelek …
- Tidak berani aku mencoba tantangan itu ….
Dan
orang-orang optimis akan selalu mengatakan :
- Saya siap menerima tantangan apa pun yang
diberikan!
- Saya harus dapat nilai baik!
Apa penyebab orang-orang berperilaku pesimis?
Faktor lingkungan,
kurang percaya diri dan trauma kegagalan di masa lalu merupakan penyebab yang
sering timbul yang menyebabkan orang menjadi pesimis. Jika kita hidup di
lingkungan yang serba pesimis maka akan menggerus sikap kita yang optimis.
Terkadang kita mematikan “hero” di dalam diri kita sebelum kita maju
bertanding.
Orang yang kurang
percaya diri akan selalu bersifat pesimis menanggapi suatu peluang. “Ah …mana
mungkin nilai harian saya selalu jelek tidak mungkin hasil UN saya baik…”
Inilah contoh sikap pesimis. Kegagalan di masa lalu menyebabkan orang menjadi
pesimis. Jika siswa gagal mendapat nilai bagus dalam ulangan harian, maka dia
akan pesimis untuk mendapatkan hasil UN dengan nilai terbaik.
‘Berbeda dengan orang
yang optimis, mereka akan selalu percaya tentang masa depannya. Orang yang
positif akan melihat kehidupan kita pada intinya terdiri dari 10% fakta dan 90%
bagaimana kita menyikapi fakta-fakta tersebut. Orang yang optimis melihat
kegagalan sebagai sesuatu yang wajar – sebagai fakta (10%). Jika persiapan
lebih bagus, maka orang yang optimis akan selalu percaya bahwa kesuksesan akan
datang setelah kita berjuang tidak kenal lelah.
Sedangkan orang yang pesimis akan melihat kegagalan
sebagai hal yang mutlak sudah nasib – sebagai fakta (10%). Kegagalan dianggap
karena terjadi ketidak adilan (menyalahkan keadaan) dan jika kita mencoba satu
kesempatan lagi pasti juga gagal (pasrah) – sebagai sikap (90%).
Biasanya orang-orang
pesimis akan menutup mata jika melihat ada setitik cahaya di dalam kegelapan,
sementara orang-orang optimis akan membuat cahaya tersebut menerangi
kegelapannya. Coba amati ikan di lautan. Mereka hidup di lingkungan perairan
asin. Namun jika kita memakan dagingnya maka rasa dagingnya akan tetap tawar.
Apa yang bisa kita pelajari dari hal ini? Meskipun lingkungan kita selalu
pesimis, bukan berarti kita harus menjadi orang pesimis juga. Justru kesempatan
buat kita untuk memberi contoh yang baik menjadi manusia yang optimis.
Selamat belajar untuk Ulangan Harian 1 PBP dan Optimis
untuk hasil yang terbaik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar